Kata prosa berasal dari bahasa latin “prosa” yang artinya
“terus terang”. Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan
suatu fakta atau ide. Karenanya, prosa dapat digunakan untuk surat kabar,
majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya.
Prosa ialah karya sastra dalam bentuk bahasa yang terurai tidak terikat
oleh rima, ritma, jumlah baris dan sebagainya, bisa juga diartikan suatu jenis
tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya
yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya atau bisa juga diartikan sebagai
hasil karya sastra lisan dan tulisan yang panjang, baik yang berbentuk cerita
ataupun bukan cerita.
Prosa
biasanya dibagi menjadi empat jenis:
Prosa
naratif
Prosa
deskriptif
Prosa
eksposisi
Prosa
argumentatif
Adapun unsur-unsur instrik dalam prosa yaitu:
Tema adalah tentang apa prosa tersebut berbicara.
Amanat atau pesan yaitu nasehat yang hendak disampaikan kepada pembaca.
Plot atau alur adalah rangkaian peristiwa yang membentuk cerita.
Perwatakan atau karakteristik atau penokohan adalah cara-cara pengarang
menggambarkan watak pelaku.
Sudut pandang adalah cara pengarang menempatkan diri.
Sudut pandang orang pertama adalah pengarang sebagai pelaku.
Sudut pandang orang ketiga adalah pengarang tidak menjadi pelaku.
Latar atau seting adalah gambaran atau keterangan mengenai tempat, waktu,
situasi atau suasana berlangsungnya peristiwa.
Gaya bahasa adalah corak pemakaian bahasa
Prosa juga dibagi dalam dua bagian yaitu prosa lama dan prosa baru. Prosa
lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum terpengaruhi budaya barat
sedangkan prosa baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun.
A. Prosa Lama
Prosa lama merupakan karya sastra yang belum mendapat pengaruh dari
sastra atau kebudayaan barat. Karya sastra prosa lama yang mula-mula timbul
disampaikan secara lisan, disebabkan karena belum dikenalnya bentuk tulisan.
Setelah agama dan kebudayaan Islam masuk ke indonesia, masyarakat menjadi akrab
dengan tulisan, bentuk tulisan pun mulai banyak dikenal. Sejak itulah sastra
tulisan mulai dikenal dan sejak itu pulalah babak-babak sastra pertama dalam
rentetan sastra indonesia mulai ada. Adapun bentuk-bentuk sastra prosa lama
adalah :
1) Hikayat
Hikayat, berasal dari India dan Arab, berisikan cerita kehidupan para
dewi, peri, pangeran, putri kerajaan, serta raja-raja yang memiliki kekuatan
gaib. Kesaktian dan kekuatan luar biasa yang dimiliki seseorang, yang
diceritakan dalam hikayat kadang tidak masuk akal. Namun dalam hikayat banyak
mengambil tokoh-tokoh dalam sejarah. Contoh : Hikayat Hang Tuah, Kabayan,
si Pitung, Hikayat si Miskin, Hikayat Indra Bangsawan, Hikayat Panji Semirang,
Hikayat Raja Budiman.
2) Sejarah
Sejarah (tambo), adalah salah satu bentuk prosa lama yang isi ceritanya
diambil dari suatu peristiwa sejarah. Cerita yang diungkapkan dalam sejarah
bisa dibuktikan dengan fakta. Selain berisikan peristiwa sejarah, juga
berisikan silsilah raja-raja. Sejarah yang berisikan silsilah raja ini ditulis
oleh para sastrawan masyarakat lama. Contoh : Sejarah Melayu karya datuk
Bendahara Paduka Raja alias Tun Sri Lanang yang ditulis tahun 1612.
3) Kisah
Kisah, adalah cerita tentang cerita perjalanan atau pelayaran seseorang
dari suatu tempat ke tempat lain. Contoh : Kisah Perjalanan Abdullah ke
Negeri Kelantan, Kisah Abdullah ke Jedah.
4) Dongeng
Dongeng, adalah suatu cerita yang bersifat khayal. Dongeng sendiri banyak
ragamnya, yaitu sebagai berikut :
a) Fabel, adalah cerita lama yang
menokohkan binatang sebagai lambang pengajaran moral (biasa pula disebut
sebagai cerita binatang). Contoh : Kancil dengan Buaya, Kancil dengan
Harimau, Hikayat Pelanduk Jenaka, Kancil dengan Lembu, Burung Gagak dan
Serigala, Burung bangau dengan Ketam, Siput dan Burung Centawi, dan lain-lain.
b) Mite (mitos), adalah cerita-cerita yang
berhubungan dengan kepercayaan terhadap sesuatu benda atau hal yang dipercayai
mempunyai kekuatan gaib. Contoh : Nyai Roro Kidul, Ki Ageng Selo, Dongeng
tentang Gerhana, Dongeng tentang Terjadinya Padi, Harimau Jadi-Jadian,
Puntianak, Kelambai, dan lain-lain.
c) Legenda, adalah cerita lama yang
mengisahkan tentang riwayat terjadinya suatu tempat atau wilayah. Contoh :
Legenda Banyuwangi, Tangkuban Perahu, dan lain-lain.
d) Sage, adalah cerita lama yang berhubungan
dengan sejarah, yang menceritakan keberanian, kepahlawanan, kesaktian dan
keajaiban seseorang. Contoh : Calon Arang, Ciung Wanara, Airlangga, Panji,
Smaradahana, dan lain-lain.
e) Parabel, adalah cerita rekaan yang
menggambarkan sikap moral atau keagamaan dengan menggunakan ibarat atau
perbandingan. Contoh : Kisah Para Nabi, Hikayat Bayan Budiman,
Bhagawagita, dan lain-lain.
f) Dongeng jenaka, adalah cerita
tentang tingkah laku orang bodoh, malas atau cerdik dan masing-masing
dilukiskan secara humor.
5) Cerita Berbingkai
Cerita berbingkai, adalah cerita yang didalamnya terdapat cerita lagi
yang dituturkan oleh pelaku-pelakunya. Contoh : Seribu Satu Malam
B. Prosa baru
Prosa baru adalah karangan prosa yang timbul setelah mendapat pengaruh
sastra atau budaya Barat. Bentuk-bentuk prosa baru adalah sebagai berikut:
1) Roman
Roman adalah bentuk prosa baru yang mengisahkan kehidupan pelaku utamanya
dengan segala suka dukanya. Dalam roman, pelaku utamanya sering diceritakan
mulai dari masa kanak-kanak sampai dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia.
Roman mengungkap adat atau aspek kehidupan suatu masyarakat secara mendetail
dan menyeluruh, alur bercabang-cabang, banyak digresi (pelanturan). Roman
terbentuk dari pengembangan atas seluruh segi kehidupan pelaku dalam cerita
tersebut. Berdasarkan kandungan isinya, roman dibedakan atas beberapa macam,
antara lain sebagai berikut:
a) Roman transendensi, yang di dalamnya
terselip maksud tertentu, atau yang mengandung pandangan hidup yang dapat
dipetik oleh pembaca untuk kebaikan. Contoh: Layar Terkembang oleh Sutan Takdir
Alisyahbana, Salah Asuhan oleh Abdul Muis, Darah Muda oleh Adinegoro.
b) Roman sosial adalah roman yang
memberikan gambaran tentang keadaan masyarakat. Biasanya yang dilukiskan
mengenai keburukan-keburukan masyarakat yang bersangkutan. Contoh: Sengsara
Membawa Nikmat oleh Tulis St. Sati, Neraka Dunia oleh Adinegoro.
c) Roman sejarah yaitu roman yang isinya
dijalin berdasarkan fakta historis, peristiwa-peristiwa sejarah, atau kehidupan
seorang tokoh dalam sejarah. Contoh: Hulubalang Raja oleh Nur St. Iskandar,
Tambera oleh Utuy Tatang Sontani, Surapati oleh Abdul Muis.
d) Roman psikologis yaitu roman yang lebih
menekankan gambaran kejiwaan yang mendasari segala tindak dan perilaku tokoh
utamanya. Contoh: Atheis oleh Achdiat Kartamiharja, Katak Hendak Menjadi Lembu
oleh Nur St. Iskandar, Belenggu oleh Armijn Pane.
e) Roman detektif merupakan roman yang
isinya berkaitan dengan kriminalitas. Dalam roman ini yang sering menjadi
pelaku utamanya seorang agen polisi yang tugasnya membongkar berbagai kasus kejahatan.
Contoh: Mencari Pencuri Anak Perawan oleh Suman HS, Percobaan Seria oleh Suman
HS, Kasih Tak Terlerai oleh Suman HS.
2) Novel
Novel berasal dari Italia. yaitu novella yang
berarti ‘berita’. Novel adalah bentuk prosa baru yang melukiskan sebagian
kehidupan pelaku utamanya yang terpenting, paling menarik, dan yang mengandung
konflik. Konflik atau pergulatan jiwa tersebut mengakibatkan perobahan nasib
pelaku. lika roman condong pada idealisme, novel pada realisme. Biasanya novel
lebih pendek daripada roman dan lebih panjang dari cerpen. Contoh: Ave Maria
oleh Idrus, Keluarga Gerilya oleh Pramoedya Ananta Toer, Perburuan oleh
Pramoedya Ananta Toer, Ziarah oleh Iwan Simatupang, Surabaya oleh Idrus.
3) Cerpen
Cerpen adalah bentuk prosa baru yang menceritakam sebagian kecil dari
kehidupan pelakunya yang terpenting dan paling menarik. Di dalam cerpen boleh
ada konflik atau pertikaian, akan telapi hat itu tidak menyebabkan perubahan
nasib pelakunya. Contoh: Radio Masyarakat oleh Rosihan Anwar, Bola Lampu oleh
Asrul Sani, Teman Duduk oleh Moh. Kosim, Wajah yang Bembah oleh Trisno Sumarjo,
Robohnya Surau Kami oleh A.A. Navis.
4) Riwayat
Riwayat (biografi), adalah suatu karangan prosa yang berisi
pengalaman-pengalaman hidup pengarang sendiri (otobiografi) atau bisa juga
pengalaman hidup orang lain sejak kecil hingga dewasa atau bahkan sampai
meninggal dunia. Contoh: Soeharto Anak Desa, Prof. Dr. B.I Habibie, Ki Hajar
Dewantara.
5) Kritik
Kritik adalah karya yang menguraikan pertimbangan baik-buruk suatu hasil
karya dengan memberi alasan-alasan tentang isi dan bentuk dengan kriteria
tertentu yang sifatnya objektif dan menghakimi.
6) Resensi
Resensi adalah pembicaraan / pertimbangan / ulasan suatu karya (buku,
film, drama, dll.). Isinya bersifat memaparkan agar pembaca mengetahui karya
tersebut dari ebrbagai aspek seperti tema, alur, perwatakan, dialog, dll,
sering juga disertai dengan penilaian dan saran tentang perlu tidaknya karya
tersebut dibaca atau dinikmati.
7) Esai
Esai adalah ulasan / kupasan suatu masalah secara sepintas lalu
berdasarkan pandangan pribadi penulisnya. Isinya bisa berupa hikmah hidup,
tanggapan, renungan, ataupun komentar tentang budaya, seni, fenomena sosial,
politik, pementasan drama, film, dll. menurut selera pribadi penulis sehingga
bersifat sangat subjektif atau sangat pribadi.
sumber : https://glegers.wordpress.com/tag/jenis-prosa/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar